Ciri teknologi tradisional pun sebenarnya mudah kita temui. Sebab di zaman modern ini, masih banyak juga masyarakat kita yang masih memanfaatkan sarana atau fasilitas secara tradisional. Hanya saja oleh karena perkembangan teknologi modern sudah berkembang pesat sehingga kita lupa ciri-cirinya itu seperti apa.
Nah untuk mengidentifikasi ciri dan juga contoh dari teknologi tradisional, silakan simak ulasan kami di bawah ini. Artikel ini sengaja kami angkat dalam rangka mengingat kembali apa saja bentuk teknologi modern ini.
Apa itu teknologi tradisional?
Teknologi tradisional merupakan sarana dalam menyediakan barang atau perilaku yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup manusia. Sarana tersebut biasanya dalam bentuk produk, kemahiran, dan juga keterampilan masyarakat sebagai hasil dari pengalaman hidupnya ketika berinteraksi dengan lingkungannya.Lebih dari itu, ia dikembangkan terus menerus serta kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya (turun-temurun). Teknologi tradisional juga mencakup arsitektur, sawah, alat tranportasi, dan juga sistem irigasi.
Dikutip dari Brainly, teknologi modern dapat diartikan sebagai teknologi yang dibuat dengan bahan sederhana atau apa adanya. Teknologi tradisional ini digunakan dengan cara manual, tidak secara otomatis
Biasanya juga teknologi tradisional selalu mengandalkan bahan alam asli, seperti dari bahan kayu. Teknologi tradisional pun masih mengandung unsur budaya, tidak mengikuti alur teknologi yang diciptakannya oleh orang Eropa.
Ciri teknologi tradisional
1. Sifatnya padat karya atau selalu mengandalkan tenaga manusia
Pada ciri pertama ini, sudah jelas bahwa teknologi tradisional tidak ada sangkut pautnya dengan mesin modern yang diciptakan oleh orang Barat.Sebagai contoh, lampu yang menyala di wilayah yang belum bisa dialiri listrik, sudah bisa dinyalakan menggunakan air dan mesin. Praktis, mulai dari air yang mengalir dan mesin yang seadanya saja, itu dilakukan lewat ide dan tangan manusia secara tradisional.
Jadi, sifat dari teknologi tradisional ini padat atau penh dengan karya tenaga manusia.
2. Terbuat dari bambu
Ciri kedua dapat kita temukan pada alat transportasi rakit bambu. Di beberapa daerah, rakit bambu masih tetap eksis. Dan ia dikategorikan sebagai contoh teknologi tradisional dalam bidang transportasi.Rakit bambu sendiri adalah susunan bambu yang diikat menggunakan besi yang dapat mengapung untuk perjalanan di atas air. Dan ia merupakan rancangan perahu dasar yang tidak memiliki lambung. Jenis rakit ini dijaga mengapung dengan menggabungkan bahan ringan, seperti kayu dan tong tertutup.
3. Memanfaatkan hewan sekitar
Seperti di perkampungan yang di kelilingi oleh pesawasahan contohnya, ketika masyarakatnya sedang membajak sawah, pasti mereka memanfaatkan hewan kerbau. Belum membajak sawah dengan menggunakan mesin traktor.Membajak sawah dengan menggunakan kerbau termasuk ciri dari teknologi tradisional. Sebaliknya, traktor masuk ke mesin teknologi modern.
4. Mengandalkan bahan kain
Contohnya menenun tradisional, kegiatan ini pun kerap memaksimalkan tenaga manusia. Menenun tentu saja bisa dilakukan dengan cara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan satu-dua lembar kain.Dengan waktu yang lama tersebut, maka otomatis segala kerajinan yang berbahan kain yang dioptimalkan oleh masyarakat dulu, adalah ciri dari teknologi tradisional.
5. Berkomunikasi dengan kentongan
Zaman dulu, masyarakat Indonesia sering menggunakan kentongan sebagai alat komunikasi masa atau sebagai pertanda apabila ada kejadian berbahaya, seperti ada maling contohnya. Kentongan ini adalah alat komunikasi tradisional yang dibuat dari bahan bambu.Cara menggunakan alat ini yakni dengan cara dipukul. Selain diciptakan sebagai pertanda ada bayaha, juga biasanya kentongan digunakan untuk adanya sebuah informasi atau berita. Berkomunikasi dengan kentongan tergolong dalam teknologi tradisional juga.
6. Menggunakan kertas lontar untuk menulis
Kertas lontar merupakan kertas dari daun lontar. Dulu, media yang dipakai dalam kegiatan tulis-menulis di Jawa yaitu daun lontar.Selain berguna untuk menulis, lontar biasa juga digunakan untuk prasi atau lukisan yang diselingi dengan narasi. Dulu, masih banyak orang yang bisa menulis dengan menggunakan kertas lontar secara tradisional.
7. Mangandalkan keterampilan setempat
Belum begitu nampak fasilitas yang memadai dalam teknologi tradisional. Oleh sebab itu, ciri paling sederhana adalah selalu saja mengandalkan keterampilan atau bakat yang dimiliki oleh masyarakat zaman dulu. Mulai dari membuat perahu kayu, membuat kentongan tadi, dan semacamnya. Masyarakat dulu terbilang kreatif meski tidak hidup di zaman modern sekarang.8. Memaksimalkan alat sedanya saja
Dalam membuat sesuatu, entah itu rakit rambu maupun kentongan, alat yang digunakan oleh teknologi tradisional, ya apadanya saja. Bahkan jika tidak ada alat sekalipun untuk membantu menciptakan sesuatu, melalui tangan sendiri pun bisa saja dibuat. Tidak pernah kehilangan kreativitas memang masyarakat yang hidup di tengah kondisi yang tidak memungkinkan.9. Menggunakan bahan yang juga apa adanya saja
Selain alat, bahan yang digunakan pun seadanya saja. Masyarakat tradisional dulu sering memanfaatkan pohon kelapa, bambu, dan pohon-pohon lainnnya untuk bertahap hidup.Mereka bertahan hidup dengan teknologi tradisional yang sudah disediakan oleh alam. Pintarnya, mereka mampu berinovasi meski hanya dari alam buatan Tuhan saja. Berbeda dengan masyarakat modern, semua sudah memadai segalanya.
10. Selalu berdasarkan kebiasaan dan pengamatan
Pengamatan teknologi tradisional oleh masyarakat dulu terbilang hebat. Lebih itu yang sering diandalkan yakni berdasar pada kebiasaan adat-istiadanya.-
Barangkali itu saja ciri teknologi tradisional beserta penjelan singkat dan juga contohnya. Semoga artikel ini ada manfaatnya. Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar